Bawang merah adalah komoditas pertanian yang rentan terhadap serangan penyakit, salah satunya layu Fusarium. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum yang menyerang akar dan batang, menyebabkan tanaman layu, menguning, bahkan mati. Berikut cara efektif mengatasi layu Fusarium pada bawang merah.
1. Kenali Gejala Awal
Sebelum bertindak, pastikan tanaman benar-benar terinfeksi Fusarium. Ciri-cirinya:
Daun menguning dari bagian bawah ke atas.
Batang menjadi lunak dan berwarna cokelat.
Akar membusuk dan berbau tidak sedap.
Tanaman layu secara tiba-tiba, terutama saat cuaca panas.
2. Lakukan Rotasi Tanaman
Jamur Fusarium bisa bertahan di tanah selama bertahun-tahun. Untuk memutus siklus hidupnya, lakukan rotasi tanaman dengan menanam jenis lain yang tidak rentan Fusarium, seperti jagung atau kacang-kacangan, selama 2-3 musim tanam.
3. Gunakan Benih Sehat dan Tahan Penyakit
Pilih benih bawang merah berkualitas tinggi yang tahan Fusarium. Pastikan benih tidak terinfeksi dengan merendamnya dalam air hangat (50°C) selama 30 menit atau menggunakan fungisida alami seperti ekstrak bawang putih.
4. Optimalkan Pengelolaan Tanah
Solarisasi Tanah: Tutup lahan dengan plastik transparan selama 4-6 minggu sebelum tanam. Panas matahari akan membunuh jamur di dalam tanah.
Pupuk Organik: Tambahkan pupuk kompos matang atau pupuk kandang untuk meningkatkan mikroba antagonis yang melawan Fusarium. Hindari pupuk kimia berlebihan karena bisa melemahkan tanaman.
5. Aplikasi Fungisida Alami dan Hayati Trichoderma.
Mikroba ini efektif menekan pertumbuhan Fusarium. Campurkan Trichoderma dengan pupuk organik sebelum diaplikasikan ke tanah.
Ekstrak Daun Mimba: Rebus 100 gram daun mimba dalam 1 liter air, semprotkan ke tanah dan tanaman seminggu sekali.
Pencegahan Jangka Panjang
Layu Fusarium sulit diobati, tetapi bisa dicegah dengan manajemen lahan yang baik. Kombinasikan teknik di atas dengan pemantauan rutin untuk memastikan tanaman tetap sehat dan produktif.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan serangan Fusarium pada bawang merah bisa diminimalkan. Selalu prioritaskan pencegahan dan penggunaan bahan alami untuk keberlanjutan lingkungan!