Senin, 17 Februari 2025
Apa yang Terjadi dengan Demo Driver ?
Pada Senin, 17 Februari 2025, ribuan pengemudi ojek online menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian. Semua Demo ini dipicu oleh tuntutan pemberian THR dan perlindungan hak pekerja yang dinilai belum terpenuhi oleh perusahaan.
Kenapa Driver Ojol Bisa Demo?
1. Tuntutan THR yang Terabaikan Selalu Di Abaikan?
Selama bertahun-tahun, driver ojol merasa hak mereka untuk menerima THR diabaikan. Padahal, mereka telah bekerja layaknya pekerja formal dengan jam kerja yang kerap melebihi 8 jam sehari.
2. Kemitraan yang Merugikan
Perusahaan aplikasi kerap menggunakan sistem kemitraan sebagai alasan untuk menghindari kewajiban membayar THR. Padahal, driver ojol telah memenuhi kriteria sebagai pekerja sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan .
3. Ketidakadilan Program
Program seperti Argo Goceng untuk jarak 4 km dinilai merugikan. Driver hanya mendapat komisi Rp5.000 untuk layanan ini dan biaya operasional terus meningkat .
PERMINTAAN PARA PENDEMO
1. Pemerintah wajib mengatur hak pekerja ojol sesuai konvensi internasional.
2. Perusahaan aplikasi diwajibkan membayar THR.
3. Evaluasi program aplikator yang merugikan
4. Penghapusan sanksi sepihak dari aplikasi
5. Jaminan kecelakaan kerja dan kematian untuk driver.
6. Perlindungan khusus untuk driver perempuan.
Apa Respons Perusahaan dan Pemerintah?
- Grab dan Gojek menegaskan bahwa mereka tidak memotong pendapatan driver untuk program promo. Biaya promosi diklaim berasal dari dana perusahaan, bukan dari komisi driver .
- Pemerintah menyatakan bahwa tuntutan THR adalah hal yang wajar dan rasional. Pemerintah sedang menyiapkan regulasi khusus untuk menjamin hak pekerja ojol .
Demo ini menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan perusahaan untuk segera merespons keluhan driver. Kesejahteraan driver tidak bisa lagi diabaikan, terutama mengingat kontribusi mereka dalam mendukung ekonomi Indonesia. Dengan regulasi yang jelas.